Selasa, 23 Maret 2010

Biokonservasi:PENGETAHUAN MASYARAKAT MENGENAI KONSERVASI

PENGETAHUAN MASYARAKAT MENGENAI KONSERVASI


Untuk mengetahui pengetahuan masyrakat mengenai konservasi, saya melakukan wawancara pada ibu kos dan bapak kos. Nama ibu kos saya adalah ibu Mardiana. Beliau berusia 40 tahun dan bekerja sebagai pegawai di kantor lurah kalumbuak. Dan bapak kos saya bernama bapak Abdullah. Beliau berusia 50 tahun dan bekerja sebagai kepala sekolah di salah satu sekolah menengah kejuruan negri di kota padang.
Pada ibu, saya bertanya mengenai tahukah ibu apa itu konservasi alam? Dan ibu menjawab, beliau tidak begitu paham dengan konservasi alam. Kemudian saya menjelaskan apa itu konservasi. Konservasi adalah Perlindungan diversitas hayati, termasuk spesies , komunitas,variasi genetik dalam spesies. Ibu lalu mengiyakan dan memahami penjelasan yang saya berikan.
Lalu saya menanyakan kembali pada ibu Mardiana menurut ibi penting tidak adanya konservasi alam. Ibu Mardiana menjawab bahwa konservasi alam sangat penting dan harus dilakukan. Menuru beliau konservasi sangat berguna untuk menyelamatkan hewan dan tanaman langka yang terancam punah, agar suatu saat nanti anak cucu kita tidak hanya mendengar ceritanya dibuku pelajaran sekolah namun juga dapat melihat sendiri hewan atau tumbuhan tersebut.
Kemudian kepada ibu saya bertanya lagi mengenai maskot flora sumatera barat. Saya bertanya tahukah ibu maskot flora dari Sumatera Barat. Ibu mardiana menjawab kelapa dan pisang. Kemudian saya memberi tahu ibu bahwa jawabannya tidak tepat. Kemudian saya jelasakan mengenai maskot flora Sumatera Barat adalah pohon Andalas.
Kemudian saya bertanya lagi pada ibu mardiana, tahukah ibu bahwa maskot flora kita yaitu pohon Andalas terancam punah? Ibu Mardiana menjawab ya dia tahu menganai status dari pohon Andalas. Kemudian dia mengatakan kalo kita sebagai orang Sumatera Barat yang telah mengklain pohon Andals adalah maskot flora kita, kita harus melestarikan pohon ini. Dia juga menyatakan bahwa sangat menaroh harapan pada mahasiswa untuk menggerakkan masyarakat dan memberi penyluhan pada masyarakat mengenai pohon Andalas tersebut.
Ibu Mardiana juga mengisahkan bahwa dahulu dia sering menemukan pohon Andalas ditempatnya tinggal. Dia mengatakan pohon Andalas tersebut pohon yang tinggi dan memiliki kayu yang kuat. Masyarakat dahulu banyak menebang pohon tersebut untuk dijadikan bahan bangunan rumah. Tapi sekarang pohon tersebut sudah sangat jarang ditemukannya. Ibu Mardiana baru menyadari bahwa pohon Andalas sangat penting untuk dilindungi dan dilestarikan agar anak cucu kita dapat melihat pohon tersebut dan tidak tinggal hanya sebagai kisah semata tanpa mereka melihat sendiri pohon Andalas tersebut.
Pada ibu Mardiana saya menyakan lagi mengenai maskot fauna Sumatera Barat. Lemudian ibu Mardiana menjawab bahwa maskot fauna Sumatera Barat adalah Harimau. Kemudian saya menjelaskan pada ibu Mardiana Bahwa maskot fauna Sumatera Barat adalah burung kuwau atau dalam bahasa latin disbut Argusianus argus. Saya menjelaskan pada ibu Mardiana bahwa harimau bukanlah maskot Sumatera Barat melainkan salah satu Satwa langka yang dilindungi.
Lalu saya bertanya tahukah ibu bagaiman status dari burung kuwau tersaebut. Ibu Mardiana menjawab beliau tidak tahu mengenai status dari burung kuwau tersebut. Kemudian saya jelaskan bahwa status dari burung kuwau tersebut saat ini adalah salah satu hewan yang dilindungi. Kemudian saya bertanya pada ibu Mardiana tahukah ibu apa yang menyebabkan hal ini terjadi. Kemudian ibu Mardiana menjawab hal ini terjadi mungkin karena ulah manusia. Manusia sering melakukan illegal loging sehingga habitat dari burung kuwau tersebut terdesak dan lama kelamaan banyak dari burung kuwau tersebut yang mati. Ibu Mardiana menyatakan bahwa dia juga sangat tidak menyetujui adanya illegal loging. Beliau berharap agar pemerintah dapat bertindak tegas terhadap pelaku yang melakukan illegal loging.
Lalu saya memberikan pertanyaan lagi pada ibu Mardiana. Apakah ibu tahu mengenai bioteknologi? Kemudian ibu Mardiana menjawab bahwa dia kurang tahu dalam hal bioteknologi. Dia hanya mengetahui bioteknologi adalah suatu teknologi yang berhubungan dengan makhluk hidup. Kemudian saya menjelaskan bioteknologi adalah suatu teknologi pemanfaatan organisme atau produk organisme untuk menghasilkan barang dan jasa. Kemnudian saya juga menjelaskan bahwa dalam biteknologi terdapat satu cabang ilmu yang bernama rekayasa genetika. Rekayasa genetika adalah prosedur dasar dalam menghasilkan produk bioteknologi. Kemudian saya memberikan contoh dalam hal pembuatan produk tomat transgenik. Lalu saya jelaskan bahwa tujuan dari rekayasa genetika ini adalah untuk menghasilkan tanaman yang tahan terhadap hama penyakit. Setelah itu saya bertanya lagi pada ibu Mardiana, apakah menurut ibu baik penggunaan rekayasa gentika ini? Kemudian ibu Mardiana menjawab, bahwa rekayasa gentika yang seperti ini sangat baik. Dia berpendapat bahwa pembuatan tanman transgenik akan mampu memperbanyak hasil panen dan meningkatkan penghasilan petani. Setelah itu saya jelaskan, memang pembuatan tanaman transgenik dengan rekayasa gentika sangatlah baik bagi manusia, namun dari segi biokonservasi ini adalah suatu kemunduran. Dengan adanya rekayasa genetika ini tanaman yang dihasilkan nantinya tidak akan memiliki kekayaan biodiversitas atau kekayaan keragman, akan terjadi keseragaman. Stelah mendengar pernyataan saya ini, ibu Mardiana hanya bisa mengiyakan saja.
Setelah itu saya bertnaya lagi pada ibu mardiana, apakah ibu tahu tentang kebijakan menteri Lingkungan Hidup saat ini? Ibu Mardiana tauhu, dan menjawab kebijakan itu adalah satu orang satu pohon atau dalam bahasa inggris one man one tree. Kemudian saya bertanya lagi apakah menurut ibu, kebijakan itu telah berjalan dengan baik? Dan ibu Mardian menjawab bahwa kebijakan ini telah berjalan, namun belum terlaksana begitu baik.
Di tempat yang berbeda saya pun mewawancara bapak Abdullah. Pada bapak Abdullah atau yang lebih dikenal dengan nama pak Oyong saya menanyakan apakah bapak tahu dengan biokonservasi? Bapak Oyong menjawab bahwa dia tidak tahu dengan biokonservasi. Kemudian saya jelaskan apa itu biokonservasi seperti yang saya jelaskan sebelumnya pada ibu Mardiana.
Kemudian saya menanyakan lagi, apakah bapak setuju dengan adanya biokonservasi ini? Bapak oyong mengatakan bahwa dia sangat setuju dengan adanya biokonservasi. Jika biokonservasi tersebut benar seperti apa yang telah saya jelaskan. Menurut beliau perlu adanya suatu badan untuk perlindungan dan pelestarian hewan – hewan langka yang ada di dunia ini.
Lalu saya bertanya pada bapak oyong, apakah bapak tahu maskot flora dan fauna Sumatera Barat? Sperti yang telah saya tanyakan sebelumnya pada ibu Mardiana. Bapak Oyong menjawab bahwa dia tidak tahu. Lalu saya jawab dan saya jelaskan mengenai maskot flora dan Fauna di Sumatera Barat seperti yang saya jelaskan sebelumnya pada ibu Mardiana.
Dari wawancara yang telah saya lakukan saya dapat mengambil kesimpulan bahwa masyarakat kita, terutama masyarakat yang berumur dewasa tidak mengetahui biokonservasi. Oleh karena itu kita harus melakukan lagi penyuluhan dan pemberitahuan mengenai biokonservasi ini pada masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar